Rabu, 11 Mei 2011

blighted ovum

Sekedar berbagi pengalaman dengan sahabat-sahabat tentang pengalaman yang cukup menakjubkan dalam kehidupan saya, dan ini saya ambil berdasarkan info yang saya peroleh dari dokter kandungan dan bidan yang menangani istri saya.
Kehamilan merupakan berita atau kejadian yang paling membahagiakan dalam kehidupan berumah tangga. Begitupun dalam kehidupan kami, setelah 2 bulan menikah kami bisa mendapatkan kabar yang menggembirakan itu. Menikah di akhir Januari 2011 kemudian mendapatkan kehamilan di awal April 2011. Bahagianya kami saat itu. Tapi ada hal yang agak janggal saat melakukan USG atau pemeriksaan pertama kali. Ketika kehamilan diperkirakan berumur 4 minggu, belum ditemukan kantong gestasi di rahim (belum terlihat di monitor USG). Berbesar hati, mungkin memang belum muncul walau tanda kehamilan berupa keterlambatan menstruasi, tanda positif di testpack, munculnya mual di pagi hari dan peningkatan berat badan.
Pada pemeriksaan kehamilan di bulan kedua (8 minggu kehamilan) kantong gestasi sudah muncul, tapi belum ada tanda-tanda pertumbuhan janin (kantong gestasi kosong). Dokter pertama mengatakan kemungkinan yang terjadi adalah janin tidak berkembang sehingga perlu diobservasi selama 2 minggu, jika tidak ada perkembangan maka harus dikeluarkan paksa karena tidak terjadi perkembangan.
Bingung dengan keadaan tersebut akhirnya kami memutuskan untuk mencari “second opinion” dengan memeriksakan kandungan ke bidan terdekat, ternyata hasilnya cukup memuaskan. Pada monitor alat USG sudah muncul bentuk janin.
Kamis sore setelah melakukan pemeriksaan  kehamilan malah terjadi hal yang cukup mengejutkan. Istri mengalami perdarahan, tidak terlalu banyak, tetapi dari sumber yang kami baca, munculnya perdarahan merupakan salah satu tanda bahaya dalam kehamilan. Hal ini mengingatkan kami agar istri bed rest secara maksimal. Akan tetapi yang muncul dalah flek dengan kuantitas cukup sering. Hal ini berlangsung sampai Senin pagi, sehingga kami memutuskan untuk memeriksakan diri di dokter kandungan rujukan bidan untuk melakukan USG 4 dimensi yang bertujuan untuk melihat seberapa besar/banyak peluruhan yang terjadi pada rahim.
Hasil USG memperlihatkan hasil yang sama dengan hasil USG pertama kali. Pada usia kehamilan 9 minggu seharusnya sudah muncul janin dengan organ yang lengkap, tetapi hal ini berlawanan, kantong gestasi masih kosong dan ini disebut “blighted ovum” atau kekosongan telur yang menyebabkan janin tidak berkembang. Dokter menyarankan untuk melakukan pembersihan “curet” pada rahim agar cepat ditangani.
Blighted ovum yang biasanya disebut kehamilan BO bukan kejadian pertama kali, tapi sering muncul pada kehamilan pertama seorang wanita. BO merupakan suatu kejadian dimana ovum atau sel telur yang dikeluarkan tidak berisi inti sel atau tidak adanya yolk sack. Ketika pembuahan terjadi (bertemunya ovum tersebut dengan sperma) maka tetap akan terjadinya kehamilan, tetapi tanpa adanya janin. Allah Maha Sempurna, ketika janin tidak berkembang atau terjadinya kehamilan palsu, maka tubuh merespon untuk mengeluarkannya dari dalam tubuh. Hal ini ditandai dengan munculnya perdarahan dan flek yang bertujuan untuk meluruhkan dinding rahim yang mengalami penebalan. Oleh karena itu perlu dilakukan pembersihan dinding rahim dengan bantuan dokter kandungan dengan tindakan di “curet”
Saat ini, blighted ovum belum diketahui penyebabnya. Beberapa prediksi penyebab blighted ovum adalah :
1.      Keluarnya ovum yang tanpa inti dari ovarium
2.      Terjadinya pembuahan oleh sperma dengan kualitas yang baik
3.      Adanya Toksoplasma (protozoa dari kelas Sporozoa) di dalam rahim yang menyebabkan penyakit toksoplasmosis. Hal ini harus dipastikan dalam pemeriksaan laboratorium minimal 2 kali siklus menstruasi.
Penjelasan yang diberikan dokter cukup memuaskan. Kehamilan harus ditunda minimal 4 bulan untuk memulihkan kondisi. 1 bulan pertama untuk menyembuhkan kondisi rahim, 3 bulan berikutnya untuk observasi dan analisa toksoplasmosis dan 2 bulan berikutnya untuk memulihkan kondisi rahim.
Semoga sharing pengalaman ini bisa menjadi sumber pembelajaran, pengetahuan dan referensi pengetahuan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar